ABSTRAKPenggilingan clinker pada industri semen tidak selalu bekerja optimum
karena mesin penggilingan akhir yang dilengkapi ball mill selalu di ?on-off? untuk
menghindari suhu tinggi pada mesin penggiling. Akibat utamanya adalah
pemborosan bahan bakar listrik dan waktu produksi.
Mengingat bahwa pelaksanaan tidak dapat dilakukan di lapangan, maka
penelitian dilakukan secara skala laboraturium. Dengan ditambahkannya fly ash
sebagai aditif pada penggilingan clinker (1-10% per kilogram clinker), maka proses
penggilingan semen diharapkan akan semakin lancar karena sifat aditif tersebut
akan memecah ikatan elektrostatif antara ball mill dengan semen sehingga semen
yang keluar dari proses penggilingan akhir menjadi lebih lancar yang berarti
pemborosan listrik dan waktu produksi dapat diatasi.
Penambahan fly ash I-5% pada penggilingan akhir semen berdasarkan pada
keoptimuman fly ash bekerja tampa merubah sifat semen Portland tipe 1(blaine
2800-330Ocm2/g, distribusi partikel dengan mesh<325 sekitar 70-75%, komposisi
kimia terpenuhi). Hasil penelitian diperoleh bahwa dengan penambahan I-5% fly
ash /kg clinker, komposisi kimia yang disyaratkan untuk semen Portland tipe I tetap
terpenuhi. Kenaikan blaine bertambah, yaitu sekjtar 5-15% dari standart yang dibuat
saat penelitian yaitu 2979 cm2/g dan kenakan distribusi partikel yang dilihat dari
naiknya persentase mesh semen diatas 325 sekitar 2-11% dari standart penelitian
dengan lamanya penggilingan 60 menit untuk tiap sampel.
Sehingga penghematan penggunaan energi listrik pada proses penggilingan
akhir semen dicapai sampai dengan 20%.