Pada sistem pengkondisian udara secara sentral, salah satu alat proses yang
penting adalah alat penukar kalor (heat exchanger). Alat ini digunakan pada proses
evaporasi dan kondensasi. Pada studi sebelumnya diketahui bahwa fouling factor
yang didapat adalah sebesar 7,36 . 10-5 jauh dibawah standar yang ditetapkan yaitu
sebesar 0,002. Oleh karena itu dilakukan suatu analisa kinerja alat penukar kalor ini.
Dalam studi ini analisa dilakukan dengan cara perhitungan ulang pada alat
penukar kalor tersebut. Pada alat penukar kalor ini, fluida panas berupa air dialirkan
pada bagian tabung dengan temperatur masuk adalah 57,2 °F dan keluar sebesar 50
°F. Kapasitas kalor total adalah sebesar 350000 Btu/jam dan temperatur refrigeran
adalah 38,2 °F menggunakan refrigeran jenis R114. Perhitungan dibagi menjadi dua
tahap yaitu lahap perancangan menggunakan metoda Frans dan tahap penentuan
kinerja alat menggunakan metoda Kern.
Dengan menggunakan dua metoda tersebut didapat hasil akhir adalah sebesar
0,0048 untuk fouling factor dan 9,79 psi unluk Pressure Drop. Untuk mendapatkan
hasil tersebut dilakukan perubahan pada diameter tabung bagian dalam (ID) sebesar
0,652 in dari ID mula-mula sebesar 0,606 in dan mengefisiensikan jumlah tabung dari
sekitar 400 menjadi 68 buah.
Penyesuaian alat penukar kalor ini ditekankan pada beban yang diterima,
dikarenakan alat penukar kalor sebelumnya dirancang untuk menerima beban panas
sebesar lebih dari 1 juta Btu/jam sementara beban yang dibutuhkan setiap hari rata-rata
adalah 350000 Btu/jam, sehingga transfer panas dihasilkan lebih efisien dibandingkan kondisi awal.