Berdasarkan data dari Biro Pusat Statitik dan UNICEF dalam survey nasional tentang GAKI pada tahun 1995 menyebutkan bahwa hampir semua propinsi di lndonesia rata- rata penduduknya mengalami kekurangan iodium. Hal
ini disebabkan oleh kandungan iodium dalam garam konsumsi tidak cukup
memadai sesuai dengan persyaratan SNI yaitu sebesar 30-80 ppm. Selain itu, kurangnya iodium dapat disebabkan karena adanya iodium yang hilang dari permukaan garam. Kestabilan iodat dalam garam merupakan salah satu parameter yang penting dalam menentukan persyaratan kandungan kalium iodai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi sulfit dalam garam dan kemampuannya dalam hal mereduksi iodat menjadi iodida Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metoda titrasi iodometri untuk mengetahui kandungan iodat dalam garam dan metoda spektrofotometri untuk mengetahui kandungan sulfit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kandungan sulfit mempengaruhi kccepatan pengurangan iodat dalam gararn akibat reaksi reduksi oksidasi. Kecepatan pengurangan iodat semakin bertambah seiring dengan meningkatnya kosentrasi sulfrt dalam garam Selain itu, tingkat keasaman gararn juga ikut mempengaruhi kecepatan pengurangan iodat.