Perhitungan keseimbangan uap-cair dengan mempergunakan korelasi
koefisien aktivitas membutuhkan parameter-parameter yang mempengaruhi hasil
perhitungan. Data eksperimen yang memuat parameter-parameter ini sangat sulit
untuk ditemukan sehingga diperlukan suatu metode yang dapat mengestimasi
parameter tersebut. Metode Barker adalah salah satu metode yang dapat digunal-can
untuk menghasilkan parameter korelasi koefisien aktivitas.
Pada penelitian ini korelasi koefisien aktivitas yang digunakan adalah
persamaan Margulesl suffix, persamaan Wilson, persamaan NRWL, dan persamaan
UNIQUAC. Persamaan-persamaan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing tergantung dari campurannya. Estimasi parameter korelasi koefisien
alctivitas dengan metode Barker dilakukan melalui simulasi dengan 2 macam
tebakan awal (nilai infinite dilution dan literatur).
Parameter yang didapatkan kemudian digunakan untuk mengkorelasi sistem
keseimbangan biner dan juga memprediksi sistem kesetimbangan terner Hasil
simulasi untuk sistem biner menunjukkan Persen Deviasi Absolut rata-rata yang
berbeda-beda tergantung pada sifat, suhu dan tekanan campuran.
Berbeda halnya dengan hasil simulasi untuk sistem terner, untuk campuran
n-pentane-methanel-acetone pada 372.7 K, korelasi koefisien aktivitas yang
memberikan pendekatan terbaik adalah persamaan UNIQUAC.