Persaingan yang semakin tinggi di dunia usaha menuntut perusahaan harus selalu member-ikan yang terbaik bagi konsumen. Apabila dulu konsumen hanya mempertimbangkan mutu dari produk saja, kini faktor lingkungan pun ikut menjadi tuntutan konsumen. Sertifikasi ISO mempakan sistem manajemen formal yang telah diakui oleh dunia internasional. ISO 9000 merupakan sistem manajemen mutu, Sedangkan ISO I4000 mempakan sistem manajemen Iingkungan. Dalam rangka meningkatkan daya saing banyak perusahaan yang ingin mendapatkan sertitikasi ISO 9000 dan ISO 14000 sekaligus, untuk ilu jumlah prosedur dan dokumen yang dibutuhkan jumlahnya sangat banyak. Kondisi ini membuat diperlukan adanya suatu proses pembuatan dokumen ISO yang terintegrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu proses pembuatan dokumen ISO yang terintegrasi dengan cara melakukan reengineering terhadap proses pembuatan dokumen yang lama. Metodologi reengineering yang digunakan dalam Iaporan ini adalah metodologi reengineering dari Lon Roberts, dengan menggunakan banluan analisa SW + II-I dan matriks korelasi. Analisa SW + IH dilakukan pada elemen-elemen ISO yang mempunyai keterkaitan dan kemudian hasil analisanya digambarkan dalam matriks korelasi. Dari matriks ini Ialu dibuat usulan integrasi pembuatan dokumen ISO. Sebagai data pendukung digunakan data dari perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000.
Usulan integrasi pembuatan dokumen ISO 9002 dan ISO l400I yang penulis buat dilakukan dengan cara mengelompokkan semua elemen ISO yang ada menjadi tujuh kelompok, yaitu : Kebijakan Manajemen, Perencanaan, Implementasi dan Operasi, Pemantauan dan Perbaikan, Pengenclalian Data dan Rekaman, Pelatihan, dan Audit. Dari tujuh bagian tersebut ada lima bagian yang pengeujaan dokumennya bisa dilakukan secara integrasi, yaitu : Kebijakan Manajemen, Implementasi dan Operasi, Pengendalian Data dan Rekarnan, Pelatihan, dan Audit.