Pengendalian proses adalah hal penting untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan spesifikasi dan memiliki tingkat variasi yang kecil. Produk yang sesuai
dengan spesifikasi dijadikan dasar bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang
baik. Tread adalah produk yang memiliki beberapa karakteristik (physical) seperti
berat dan menjadi salah satu faktor yang dikontrol dengan menggunakan bagan
kendali. PT. XYZ memproduksi tread yang salah satu jenisnya adalah type 603 8J4
Super dengan spesifikasi berat 5,690 kurang lebih 0,270 Kilogram.
Berdasarkan data berat tread yang diambil selama bulan September 2001,
dengan menggunakan 31 subgup data dan tiap subgrup terdapat 4 data,
menggambarkan proses pembuatan tread tidak terkendali secara statistik dan
memiliki variasi yang besar. Variasi ini digambarkan dalam bagan kendali dimana
data berada diluar batas kendali dan adanya run. Anallsis dilakukan dengan
menggunakan software Minitab.
Untuk mengetahui penyebab keabnormalan proses, maka dilakukan analisis
terhadap assignment cause dengan menggunakan tools yang ada dalam SPC. Hasil
analisis dengan menggunakan seven tools menghasilkan 5 penyebab utama yaitu
die plate dan jig, screw, SOP, konveyor dan dimensi. Setelah mengetahui akar
permasalahan dari 5 penyebab tersebut , maka dilakukan proses mengukur
kemampuan proses (process capability) dan diketahui bahwa proses capable
menghasilkan tread sesuai dengan spesifikasi dengan nilai Cpk sebesar 1,20.
Disimpulkan bahwa proses tersebut capable karena memiliki batas spesifikasi
yang lebar dan perusahaan selama ini tidak mampu mengukur apakah proses
terkendali secara statistik atau tidak dan sangat mengandalkan proses trial and error.
Untuk mengurangi variasi berat tread tersebut, maka dibuat suatu desain eksperimen
dengan menggunakan metode taguchi untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi variabilitas.
Tiap faktor yang dianggap mempengaruhi variasi (faktor kontrol) diatur
dengan menggunakan 2 Ievel yang berbeda dan dikombinasikan untuk mendapatkan
data berat tread dan dihitung variasinya dengan menggunakan Log(S2). Selisih nilai
Log(S2) antara level 1 dan 2 yang terbesar menunjukkan faktor yang paling
mempengaruhi variabilitas berat tread. Dengan mengatur setting faktor-faktor
tersebut maka dihasilkan tread dengan tingkat variasi yang lebih kecil.