PT.X is a company which business is packaging sugar, salt, creamer, toothpicks, etc into a mini sachet for hotels and restaurants all over Indonesia. At PT.X, there was no inventory of finish goods dedicated to a customer who has his own brand. Production starts only if there is an order which has already come suddenly. This is all because customers are not willing to give PT.X a schedule of ordering every month and there was no command hom management of PT.X to make a sum of inventory of finished goods so that production line does not want to take the risk if the inventory of tinished goods (which has created by own initiative) is not ordered by the customer. Therefore, when a lot of orders come suddenly in the same time for instance on fasting month, production line will chaos and can not deliver order on time. Concerning this situation, the writer gives an advice to make an inventory planning, a plan of producing a sum of inventory of tinished goods every month by using idle times. This inventory planning is dedicated to anticipate a situation when a lot of orders come suddenly in the same time and can not be fulfilled fully in a limit time of 2 days as promised by order receiver of PT.X, After having a discussion with the owner of PT.X, inventory planning will only dedicated to top 50 customers who gave a big profit for PT.X in the year 2003. This inventory will be useful when a lot of orders come suddenly in the same time and ca.n not be tiiltillcd fully in a limit time. The writer also designs a database to ease some activities at PT.X like cross checking, inputting order, evaluating the comparison between demand and capacity and searching a data of worker who did an order when a customer complain.
PT. X adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengemasan produk-produk antara lain gula, garam, tusuk gigi, merica dan lain lain dalarn bentuk kmasan mini (sooner) yang biasa digunakan di restoran atau hotel dan memiliki pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada PT.X tidak pcmah ada invenrmy (persediaan) barang jadi untuk pelanggan tertentu (yang mempunyai logo kemasan sendiri), produksi baru benar-benar dilakukan sctelah pesanan datang Secara mendadak. Hal ini selain disebabkan karena para pclanggan tidak mau mcmbuat jadwal permintaan bulanan (supaya bisa dibuat stock) juga dikarenakan pihak manajemen PT.X tidak pernah memberikan perintah untuk rnembuat inventory barang jadi untuk pelanggan (yang mempunyai logo sendiri) pada saat mesin sedang idle sehingga bagian produksi PT.X tidak mau menanggung rcsiko dimana inventory yang telah dibuat (dengan inisiatif sendiri) tcmyata Lidak dipesan oleh pelanggan yang bersangkutan. Sehingga pada saat permintaan sedang merlumpuk dalam Waktu yang bersamaan terutama pada blllan puasa, PT.X akan kcsulitan dalam mcngirimkan barang sccara tepat waktu scsuai tanggal yang telah dijanjikan bagian penerima order. Oleh karena itu, penulis mengusulkan untuk membuat inventory planning yaitu program perencanaan persediaan pada masing-masing bulan dengan cara memanfaatkan waktu idle mesin pada saat order sedang Stidikit. Inventofy planning ini ditujukan untuk mengantisipasi jumlah pem1inIaan yang memuncak dan datang bersamaan secara mendadak pada suatu hari di suatu bulan dan tidak bisa dipennhi dalam batas waktu 2 hari ke1ja seperti yang telah dijanjikan bagian penerima order. Scsuai kesepakatan dengan pihak PT.X, inventory planning hanya ditujukan untuk 50 pelanggan teratas yang tclah memberikan profit terbesar untuk PT.X. Jika invenroiy planning ini dijalankan maka di awal setiap bulan akan tersedia persediaan barang jadi untuk 50 pelanggan teratas yang diharapkan dapat rnengurangi beban produksi di bulan yang bersanglcutan saat terjadi permintaan yang menumpuk dan datang bersamaan sccara mendadak- Selain itu, pcnulis juga merancang database untuk PT.X yang bisa mempermudah aktivitas-aktivitas yang dijalankan pada PT.X antara lain cross checking, input order, evaluasi perbandingan antara kapasitagdengan pcrmintaan clan pencarian data pekexja pesanan pclanggan saat pelanggan komplain.