Konstruksi merupakan bagian penting dalam perkembangan infrastruktur dan industri. Industri konstruksi sebagai badan usaha yang bergerak dalam pembangunan sarana dan prasarana fisik kerap kali menyebabkan masalah pada lingkungan. Aktivitas manusia dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan dapat menimbulkan dampak yang merugikan (negatif) terhadap lingkungan di sekitarnya. Namun, industri konstruksi tetap membangun struktur yang lebih tinggi, lebih panjang, dan lebih dalam setiap tahunnya. Dampak negatif tersebut kurang mendapat perhatian dari para pelaku bidang konstruksi yang lebih memperhatikan biaya, mutu, dan waktu. Padahal dampak negatif tersebut dapat mengganggu, merugikan, bahkan dapat membahayakan masyarakat di sekitar lokasi proyek konstruksi tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan dampak negatif yang paling berpengaruh dari pelaksanaan pembangunan proyek gedung bertingkat beserta akibatnya terhadap lingkungan sekitar. Lalu dengan mengetahui peringkat - peringkat dampak negatif yang berpengaruh, maka dapat diupayakan penanggulangan atau pengendalian dampak tersebut. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di Blok M Square. Data didapat dari kuesioner dan wawancara terhadap responden, yaitu masyarakat sekitar proyek. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS ver.12 dan AHP. Dari analisa deskriptif dan AHP didapat peringkat 5 besar dampak negatif, yaitu Timbulnya Polusi Udara, Pengotoran Jalan, Kerusakan pada Konstruksi Jalan, Terganggunya Kenyamanan Pengguna Jalan dan Properti, Peralatan dan Fasilitas yang Cepat Kotor, Rusak, Karatan.