Kualitas merupakan sebuah keniscayaan dalam sebuah proyek konstruksi. Kualitas saat ini sudah tidak lagi diartikan sebagai sebuah pengertian tradisional dimana sebagai suatu pemenuhan terhadap suatu persyaratan, melainkan dikaitkan sebagai suatu produk/hasil yang dapat memuaskan konsumen. Ketika proyek konstruksi berlangsung, berbagai tahapan proses yang dilalui seperti inisiasi, perencanaan, pengerjaan/pelaksanaan, pengontrolan, dan penutupan tidak luput dari sebuah penjagaan kualitas agar dapat menghasilkan output yang optimal.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu analisa penerapan sebuah metode dalan penjagaan kualitas yang dapat mengatasi permasalahan mutu yang semakin luas dan rumit. Six sigma (6-sigma) merupakan salah satu metode yang saat ini sedang berkembang di dunia khususnya pada industri manufaktur diharapkan dapat mengurangi kegagalan dalam pencapaian sasaran mutu yang diinginkan pada proyek konstruksi.
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan manajemen mutu dan penerapan pendekatan metode 6-sigma dalam penjagaan kualitas di dalam proyek konstruksi. Metode yang digunakan ialah dengan wawancara terstruktur dengan para pakar yang memiliki pengalaman dalam bidang konstruksi dan direkomendasikan oleh perusahaan mereka. Metode analisa yang digunakan adalah analisa non parametrik dengan prosedur distribusi frekuensi. Dari hasil wawancara terstruktur dengan para pakar, menunjukkan bahwa kondisi eksisting manajemen mutu pada proyek konstruksi telah menerapkan pendekatan metode 6-sigma, hanya saja perlu diperhatikan kesiapannya baik dari kondisi internal maupun ekternal proyek tersebut.