Di banyak daerah di Tanah Air, rumah-rumah adat umumnya merupakan rumah panggung yang terbuat dari kayu dan arsitekturnya mencerminkan keunikan serta kearifan budaya lokal. Walaupun bencana datang silih berganti dalam hitungan tahun, puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, rumah-rumah tua tersebut tetap kokoh berdiri. Berkaitan dengan itu dalam tulisan ini akan dilakukan analisis rumah panggung sederhana terhadap gempa bumi dengan meninjau pengaruh ketinggian tiang, tipe perletakan, sistem pengaku dan sistem sambungan.
In many places in Indonesia, traditional houses usually built on elevated platform (stage) and all of them are made of wood and also their architectures reflect Indonesian cultures. Even many catastrophes quake them since very long time before, today they stood still. According to that fact, in this paper the Author would like to analyze a simple model of elevated traditional building through a seismic analysis that will focus on column height, support type, bracing system and joint configuration.