Jembatan adalah suatu konstruksi yang berguna untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah dan merupakan bagian suatu jaring-jaring jalan. Pada perencanaan awal Jembatan Teknik Sastra (Jembatan TEKSAS) menggunakan Konstruksi Beton sedangkan pelaksanaannya menggunakan Konstruksi Baja. Dari permasalahan tersebut penulis ingin membandingkan metode pelaksanaan pada Jembatan Konstruksi Beton dan Jembatan Konstruksi Baja yang diterapkan pada lokasi yang sama dengan contoh kasus Jembatan Teknik Sastra (Jembatan TEKSAS) Universitas Indonesia.
Dari penulisan ini diharapkan bisa mendapatkan gambaran perbandingan waktu pelaksanaan, tingkat kesulitan, termasuk efek yang mungkin timbul serta keunggulan dan kekurang setiap metode yang digunakan. Penelitian ini dibatasi metode pelaksanaan konstruksi Jembatan Baja Teknik Sastra (TEKSAS) yang berlokasi di Universitas Indonesia, yang meliputi tahap awal pelaksanaan, pelaksanaan struktur jembatan, serta rencana mutu dan K-3.
A bridge is a construction that is used to connecting parts of roads through barriers usually lower elevations. Bridge also part of road system network. In this case, a bridge connecting Faculty of Engineering and Faculty of Letter in University of Indonesia (TEKSAS Bridge) is examined for its change from concrete structure in planning to steel construction in later stage. According to this case, the methods of constructions for these two different types construction will be compared thoroughly using TEKSAS Bridge as example of study. This study is expected to produce representative time schedules, effects, and also the strength and weakness of every method that is used. This study is focused on construction methods of TEKSAS Bridge that is located in University of Indonesia, include Initial applied phase, Structural Bridge phase, and also Quality assessment and Safety (K3).