Horton Infiltration Excess sebagai salah satu model simulasi hidrologi dalam menghitung besar limpasan permukaan, disadari masih bersifat klasik dan linear karena belum memperhitungkan fenomena fisik selain infiltrasi serta mengabaikan detil arah alirannya. Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis sebagai pengolah data spasial, model ini dikembangkan lebih lanjut sehingga hasil simulasi yang diperoleh menjadi lebih akurat dan dapat diandalkan.
Horton Infiltration Excess as a well known models of the hydrological simulation to quantify surface runoff, realized too classic and linear since avoid other phisical phenomena outside the infiltration and neglect the effect of gravitational flow direction. With Geographic Information Systems as a spatial data processing program, this model can developed well in case to increase accurate and reliable results of simulation.