TPA Cipayung merupakan tempat pembuangan akhir sampah yang melayani timbulan sampah kota Depok. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah timbulan sampah yang dihasilkan pun semakin besar. Dengan sistem pengelolaan sampah yang saat ini diterapkan, timbulan sampah yang besar mengakibatkan TPA Cipayung mengalami kelebihan kapasitas. Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata timbulan sampah yang masuk ke TPA Cipayung sebesar 798,97 m3/hari atau 79,634 ton/hari. Komposisi timbulan sampah tersebut terdiri dari 76,96 % sampah organik dan 23,04 % sampah non-organik (7,05 % kertas, 11,37 % plastik, 0,22 % logam, dan 4,18 % jenis sampah lainnya). Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kelebihan kapsitas pada TPA Cipayung antara lain timbulan sampah yang besar, komposisi timbulan sampah anorganik sebesar 23,04 % yang ikut ditimbun, dan faktor pemadatan yang tidak sempurna.
Cipayung landfill is a municipal solid waste (MSW) landfill that serving Depok city. Along with the increase of population, amount of solid waste generated even bigger. With waste management systems currently applied, large amount of solid waste generated made Cipayung landfill over capacity. Based on the results of measurements, the average solid waste entering the landfill Cipayung is 798.97 m3/day or 79.634 tons / day. Composition of solid waste consists of organic waste 76.96 % and 23.04 % non-organic waste (7.05 % papers, 11.37 %, plastics, 0.22 % metals, and 4.18 % other solid waste types). Some of the factors that caused the over capacity of the landfill Cipayung area large amount of solid waste generated, 23.04 % of inorganic solid waste also buried in landfill, and the compaction of the solid waste.