Proses perencanaan campuran aspal sangat bergantung pada proporsi material yang ditentuan oleh jenis gradasi agregat serta jenis dan kadar aspal yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan 2 sampel gradasi sebagai pembanding yaitu gradasi menerus (Spek IV laston Binamarga) dan gradasi senjang (Spek Lataston HRS-WC). Sampel diuji pada suhu 90 dengan 50 tumbukan, 110 dengan 2x50 tumbukan, serta 90 dengan 2x120 tumbukan. Hasil penelitian menunjukkan untuk nilai deformasi dan kecepatan deformasi pada sampel dengan gradasi menerus nilainya lebih besar daripada sampel dengan gradasi senjang hampir di semua variasi. Nilai VIM dan VMA pada gradasi senjang Lebih besar daripada gradasi menerus, sedangkan untuk nilai stabilitas sampel dengan gradasi senjang memiliki nilai yang lebih besar daripada sampel dengan gradasi menerus.
Asphalt mix design process is dependent on the proportion of material that is determined by the type of aggregate gradation and the type and asphalt content used. In this research 2 samples used for comparison of gradation. gradation Continuous( Spek IV Laston Binamarda) and gap graded (Spek Lataston HRSWC). Samples were tested at 900C 2x50 blows, 1100C with 2x75 blows, and 900C with 2x120 blows. The results showed for the deformation and deformation rate on the sample with continuous gradation have greater value than sample with a graded gap in almost every variation. VIM and VMA values in graded gap Bigger than continuous gradation, whereas for the stability of the sample with a graded gap has a greater value than the sample with continuous gradation.