Perkembangan wilayah Bekasi, Depok dan Tangerang memicu pembangunan infrastruktur seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, perumahan dan infrastruktur lain. Pembangunan infrastruktur tersebut rentan terhadap bahaya gempa dan perlu dilakukan upaya pencegahan bahaya gempa. Dalam penelitian ini, analisis percepatan gempa dengan metode analisis respon tanah dilakukan dalam rangka reduksi bahaya gempa. Jumlah titik peak ground acceleration (PGA) untuk wilayah Bekasi bernilai antara 0,36 g - 0,39 g. Rentang nilai PGA untuk wilayah Depok bernilai 0,22 g - 0,24 g. Sedangkan, rata-rata nilai PGA untuk wilayah Tangerang adalah 0,22 g. Keseluruhan titik tinjauan akan menghasilkan nilai PGA untuk masing-masing tempat dan nilai PGA tersebut akan di-plot ke dalam peta kontur percepatan gempa. Peta kontur percepatan gempa Bekasi, Depok dan Tangerang akan digabungkan dengan peta kontur DKI Jakarta (hasil penelitian sebelumnya).
The development in Bekasi, Depok and Tangerang triggers the development of infrastructure such as office buildings, shopping centers, housing and other infrastructure. These infrastructures are prone to seismic hazard and prevention efforts need to be done. In this study, ground response analyses were conducted within the framework of earthquake hazard reduction. Peak ground acceleration (PGA) value for Bekasi region ranged between 0.36 g - 0.39 g. Then, PGA for Depok region worth between 0.22 g - 0.24 g. Meanwhile, the average PGA value for the Tangerang region was 0.22 g. All the data points are used to produce a seismic microzonation map. This map is a combination of a contour map of Jakarta (done in previous studies).