Skripsi ini membahas konsep home sweet home dalam sebuah Panti Sosial TresnaWerdha (PSTW). Penghuni PSTW merupakan manusia lanjut usia yang mengalami keterbatasan dengan kebutuhan khusus. Saat ini, kebutuhan akan PSTW sebagai alternatif tempat tinggal bagi lansia meningkat. Sebagian lansia tinggal di PSTW ini karena latar belakang kemiskinan dan tidak ada lagi pihak keluarga yang sanggup mengurus. Sebagian lansia lain memilih sendiri untuk tinggal dengan alasan tidak ingin merepotkan keluarga. Apapun alasannya, konsep home harus menjadi prinsip dasar pelayanan di PSTW. Oleh karena itu, penulis mencoba mempelajari apakah konsep home tercipta di dalamnya. Dengan pertimbangan, apabila konsep home tersebut telah dapat diterapkan dalam PSTW, maka PSTW tidak hanya berperan sebagai tempat penampungan lansia yang terlantar tapi juga tapi juga sebagai sebuah institusi yang menyediakan - home - dalam arti yang sebenarnya.
The focus of this thesis is to see whether the 'home sweet home' concept exists in Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW). The occupants of PSTW are those whom age are no longer young. They have several limits with special needs. Nowaday, the need of PSTW as an alternative to dwell is raising. Some of them live in PSTW because of poverty background and lack of family to take care of them. Other elderly simply say that they do not want to bother their families. Whatever the reason, the concept of 'home' has to be embodied in the service principles of the PSTW. Given this, the Author tries to analize the existence of the 'home sweet home' concept in PSTW. It is believed that, if this concept really exists, PSTW is not just a building to house homeless elderly but also an institution that provides a true dwelling as well.