Fokus dari skripsi ini adalah bagaimana keberhasilan sebuah fasilitas ibadah yang berada di pusat perbelanjaan. Sebagai fasilitas yang menjadi bagian dari ruang publik, keberhasilannya bergantung pada bagaimana pengguna dapat merasa nyaman untuk beraktivitas di dalamnya, baik secara fisik maupun psikis. Dengan menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis kasus, terlihat bahwa fasilitas ibadah bukan hanya memfasilitasi aktivitas ibadah, tetapi juga aktivitas selain ibadah. Banyak hal yang menentukan bagaimana pengguna bisa merasakan kenyamanan, yaitu akses, sirkulasi, respons terhadap iklim, pencahayaan, adanya tempat duduk, serta berfungsinya fasilitas yang tersedia. Hal ini menjadi penting karena fasilitas ibadah bisa menjadi potensi lain untuk menambah nilai lebih bagi sebuah pusat perbelanjaan.
The focus of this study is about the success of the praying facility in shopping center. As a part of public space, it depends on how the users can feel comfortable, physically and physiologically to do some activities in the facility. By using the qualitative method in doing case study, we can see that the praying facility is not only place for praying, but also other activities. Many factors determine how the users can feel the comfort such as accessibility, circulation, respond to the climate, lighting, seat, and other facility that work well. It is important because the praying facility can be another potency to increase the value of the shopping center.