Kasus kebakaran sebagai penghasil gas karbon monoksida (CO) yang tinggi masih menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan, mengingat seringnya terjadi peristiwa kebakaran. Jika terjadi kebakaran, potensi kematian akibat keracunan gas CO akan semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk mengurangi kadar CO, salah satunya adalah dengan metode adsorpsi menggunakan oksida logam berupa TiO2, MgO, CuO, zeolit alam, zeolit sintesis, dan karbon aktif. Konsentrasi gas CO yang dapat terserap oleh berbagai adsorben dianalisis menggunakan Gas Cromatography. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tiga adsorben dengan kapasitas adsorpsi terbesar yakni karbon aktif: 115,623 ml/g = 4,702 mmol/g; TiO2: 94,709 ml/g = 3,847 mmol/g; MgO: 80,116 ml/g = 3,252 mmol/g.
Case of fire has a high rate of gas carbon monoxide production which have to be solved because of the high frequency of this incident. If it happens, the potential death fom CO poisoning will increase. Therefore, it needed an effort to reduce levels of CO. One of them is the method of adsorption using metal oxides such as TiO2, MgO, CuO, natural zeolite, synthetic zeolite, and activated carbon. CO gas concentration that can be absorbed by the various adsorbents were analyzed using Gas Cromatography. The survey results revealed that three of the adsorbent with the largest adsorption capacity of activated carbon: 115.623 ml/g = 4.702 mmol/g; TiO2: 94.709 ml/g = 3.847 mmol/g; MgO: 80.116 ml/g = 3.252 mmol/g.