Kandungan nutrisi Chlorella vulgaris Buitenzorg sangat cocok untuk suplemen makanan, disamping dari kemampuannya untuk mereduksi CO2 yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pemanasan global. Karena tidak mungkin untuk menggunakan pencahayaan alterasi untuk mengatasi masalah self shading (terjadinya peningkatan kerapatan sel koloni Chlorella vulgaris Buitenzorg yang mengakibatkan penerimaan cahaya oleh sel pada seluruh bagian reaktor tidak merata) selama masa pertumbuhan sel pada pencahayaan harian. Untuk megatasi masalah ini salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan sistem pemerangkapan sel dengan proses filtrasi yang akan digunakan pada penelitian kali ini.
Dalam penelitian ini, kultivasi dilakukan pada kondisi: T-29_C. P-1 atm. CO2-5%: Medium Benneck: Fotobioreaktor Kolom Gelembung berukuran 18 dm3: dan sumber cahaya lampu Phillip Halogen Lamp 20W/12V/50Hz. Kultivasi Chlorella vulgaris dengan proses filtrasi menggunakan basis kurva kecepatan hisap maksimum () berhasil meningkatkan produksi biomassa Chlorella vulgaris Buitenzorg sebesar 43% dibandingkan dengan proses tanpa filtrasi dengan kerapatan yang sama.
Nutritional content of Chlorella vulgaris Buitenzorg biomass is suitable for holistic food supplement beside fact of its capability to reduce CO2 a global warming pollutant by photosynthesis. Cause of it is impossible to use lightening alteration for solving self shading problem during cellular growth in daily solar lightening; a solution using cellular filtration treatment was done in this experiment. Cellular cultivation is operated in Bubble Column Photo bioreactor at temperature of 29_C; Pressure of 1 atm; CO2 concentration in bubbled gas 5%; using 18 dm3 Benneck medium and illuminated by a Phillip Halogen Lamp 20W/12V/50Hz. As a result, cultivation of Chlorella using filtration treatment at optimum suction rate () is successfully increasing biomass production around 40% more than cultivation without filtration treatment.