Gas dinitrogen monoksida (N2O) merupakan gas polutan yang berbahaya yang dihasilkan oleh asap buangan kendaraan dan proses industri. Gas ini dapat berefek buruk bagi kesehatan makhluk hidup dan dapat menyebabkan global warming. Banyak metode untuk meminimalisasi gas ini, seperti metode SCR (Selective Catalytic Reduction) dan SNCR ( Selective Non Catalytic Reduction). Karena tingginya biaya instalasi dan operasi, menjadikan kedua metode ini kurang efektif. Jadi, perlu dikembangkan metode biofilter untuk mengatasi keterbatasan tersebut.
Penelitian ini menggunakan peralatan sederhana skala laboratorium untuk mengkaji breakthrough curve, parameter adsorpsi Langmuir dan Freundlich, pengaruh bentuk medium filter, dan perbandingan kemampuan kompos dalam proses adsorpsi dengan proses biosorpsi. Penelitian dilakukan dengan laju alir N2O sebesar 88 cc/menit dengan sistem semibacth selama 9 jam untuk hari pertama. Eksperimen dilakukan sampai kurva mencapai kondisi jenuh. Larutan CuSO4(microbial poisoning dose) 2g/l ditambahkan untuk membunuh aktivitas bakteri pendegradasi di dalam kompos.
Persamaan Langmuir mempresentasikan data yang lebih baik daripada Freundlich. Proses biosorpsi kompos memiliki kemampuan reduksi N2O yang lebih baik dibandingkan dengan proses adsorpsi. Kemampuan adsorpsi kompos kambing sebagai medium filter tanpa adanya bakteri pendegradasi akan dikaji dalam penelitian ini. KL dalam kompos pelet (-0,00043 m3/g) lebih besar daripada kompos serbuk (-0,00047 m3/g). qm dalam kompos pelet (0,873g N2O/g kompos) lebih besar daripada dalam kompos serbuk (0,748 g N2O/g kompos).
N2O is a harmful gas that produced by industrial process and vehicles. This gas can be very dangerous in human health and cause global warming. There were many method to reduce it, such as SCR (Selective Catalytic Reduction) and SNCR (Selective Non Catalytic Reduction). Due to the cost in operation and process, make them ineffectively. Thus, biofilter will be the next solution for this problem. A laboratory-scale biofiltration was done to evaluate breakthrough curve from adsorption process, Langmuir and Freundlich constant, the effect of filter media's form, and the comparison in compost's ability both biosorption and adsorption process. Research was done by using N2O's flow rate = 88 cc/min and semibatch flow system in 9 hours in first day. It continued until the curve will be saturated. An aqueous solution containing 2 g CuSO4 l-1(microbial poisoning dose) is used to eliminate any microbial activity. Langmuir model represented better model than Freundlich model. The ability of goat-manure compost as filter media in reduce N2O's consentration without microorganism will be known from this research. KL in pellet compost (-0,00043 m3/g) higher than in bulk compost (-0,00047 m3/g). qm in pellet compost (0,873g N2O/g compost) higher than in bulk compost (0,748 g N2O/g compost). Biosorption had a better N2O's removal efficiency than adsorption.