Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas strategi manufaktur berdasarkan pengaruhnya pada tiap kinerja perusahaan serta memetakan prioritas utama dari strategi manufaktur yang diaplikasikan oleh produsen komponen sepeda motor saat ini. Penulis menemukan hubungan signifikan antara strategi manufaktur dengan kinerja perusahaan. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa strategi manufaktur yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja manufaktur hanya kualitas dan biaya sedangkan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja finansial adalah pengiriman, kualitas, dan biaya. Kualitas adalah prioritas utama pada strategi manufaktur yang harus diperhatikan untuk peningkatan kinerja manufaktur diikuti oleh strategi biaya. Untuk kinerja finansial, prioritas utama, kedua, dan ketiga yaitu biaya, kualitas, dan pengiriman. Bila dibandingkan dengan pemetaan, dimana strategi pengiriman menjadi prioritas utama sebagian besar produsen komponen sepeda motor, produsen juga harus mempertimbangkan strategi kualitas dan biaya sebagai strategi yang harus lebih diprioritaskan karena pengaruhnya terhadap kedua kinerja baik manufaktur maupun finansial.
This research is used to determine the priority of manufacturing strategy based on its effect on company performances and map the first priority of manufacturing strategy that applied in motorcycle component maker recently. The author found significant relationship between manufacturing strategy and firm performances. The findings also indicate that quality and cost are manufacturing strategy variables that influence manufacturing performance also delivery, quality, and cost significantly effect financial performance. Quality is the first priority in manufacturing strategy that affect manufacturing performance, followed by cost strategy. In the other hand, cost becomes the first priority followed by quality and delivery. Compared by data mapping, motorcycle component production company have to consider quality and cost as the most prior manufacturing strategy instead of delivery (as the most prior manufacturing strategy).