Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi kinerja bank-bank umum di Indonesia sebelum dan setelah krisis, serta melihat pengaruh kebijakan BI rate pemerintah terhadap efisiensi kinerja perbankan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA) dan Spearman - s correlation. Dalam memodelkan DEA digunakan pendekatan intermediasi, produksi, dan nilai tambah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari ketiga pendekatan tersebut, semua memperlihatkan adanya efek dari krisis ekonomi global dengan adanya penurunan efisiensi kinerja bank pada tahun 2008, namun meningkat kembali pada tahun 2009. Dan tidak ada korelasi antara kebijakan BI rate terhadap efisiensi kinerja perbankan.
The purpose of this research is to measure Indonesia's bank efficiency before and after the global economic crisis in the late 2007, and to see the correlation between government's BI rate policy towards bank efficiency. The methods used in this research are data envelopment analysis (DEA) and Spearman's correlation. In modeling DEA, three different approaches are used: intermediation, production, and value added. The result shows that the crisis affected bank efficiency which reflects in the decreasing efficiency score in 2008, but in 2009 the condition has improved and so did the efficiency score. And there is no correlation between BI rate policy with bank efficiency.