Meningkatnya volume perdagangan ternak hidup antar negara di dunia, khususnya sapi, berdampak besar terhadap armada cattle carrier sebagai kapal pengangkut ternak lintas negara. Selain keharusan untuk menambah jumlah armadanya, ruang muat pada cattle carrier juga harus dirancang seideal mungkin agar selama dalam pelayaran sapi tidak mengalami stress, cedera atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan nilai jual muatannya menjadi turun akibat menurunnya kualitas daging. Maka untuk itu, terlebih dahulu perlu diketahui kondisi fisik sapi seperti berat rata-rata, konsumsi pakan dan air, kotoran, dan mempelajari sisi psikologis seperti suhu dan perilakunya dalam kawanan, agar dapat membuat rancangan dari jalur masuk dan keluar, konstruksi kandang yang berbentuk diagonal, lantai anti slip, ruang pakan, ventilasi, kelistrikan, tangki air dan tangki kotoran, yang nyaman buat sapi. Selain itu, hal-hal seperti perlunya ruang karantina, untuk sapi yang sedang cedera, hamil, atau kemungkinan penyakit hewan yang dapat menular ke sapi lain atau manusia, juga menjadi faktor penting dalam merancang ruang muat cattle carrier.
Increasing of livestock trading volume between country ini the world, especially for cattle, has make impact to cattle sarrier units as cross country livestock ship. Beside the quantity of transportation units must be upgraded, the design of catle carrier cargo hold must be ideal so cattle not get stress when shipping, injured, and oyhers, which can make the decreasing of cargo value as meat quality. So first, cattle,s phisic condition must be known, include average weight, food and water consumption and its habbit in group, to make a design of of lanes system, diagonal pens construction, non-slip flooring, food room, ventilation, electrical, water and septic tank, which can make cattle comfort. Otherwise, carantine room for injured, pregnant cattle or probability of animal desease that can influence to other cattle or human, also be an important factor to design the cattle carrier cargo hold.