Sebelum abad ke-20 turisme di Hindia Belanda belum diatur dan masih banyak dilakukan oleh para traveler (prang yang bepergian). Pada masa itu informasi mengenai Hindia Belanda masih mengandalkan catatan perjalanan para traveler yang diterbitkan. Ditambah lagi ketika itu belum ada buku panduan turisme yang menyarankan obyek-obyek turisme yang harus dilihat, di mana harus menginap serta fasilitas-fasilitas yang dapat diperoleh. Oleh karena itu masa itu disebut turisme pra modern yang membedakan dengan turisme modern, bila dikaitkan dengan pembentukan VTV.
Penelitian ini membahas Vereeniging Toeristenverkeer Batavia (VTV) yang dibentuk pada 1908 di Weltevreden, Batavia. Dalam penelitian ini digunakan klasifikasi kelompok yaitu kelompok asosiasi dari sosiolog Robert Bierstedt serta konscp birokrasi dalam organisasi formal dari Max Weber untuk menjelaskan perhimpunan ini. Konsep Max Weber tersebut digunakan untuk melihat peranan pemerintah Hindia Belanda dalarn mengontrol, mengawasi dan mengatur turisme di Jawa awal abad ke-20 melalui VTV. Oleh karena penelitian ini berusaha mencari jawaban alasan pemerintah Hindia Belanda mendirikan VTV serta membahas situasi turisme modern awal abad ke-20 di Jawa Ilalam jangka waktu panjang, maka pendekatan yang digunakan adalah "eksplanasi struktural". Sumber-sumber primer yang digunakan berasal dari Arsip Nasional Republik Indonesia Jakarta, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jakarta, serta Perpustakaan KITLV Leiden.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa VTV merupakan perhimpunan turisme modern yang mengatur, mengontrol turisme di I lindia Belanda. Perhimpunan yang non profit ini terdiri dari para pengusaha transportasi, perhotelan, perbankan serta pengusaha yang rnempunyai hubungan dengan turisme. Selain itu juga terdiri dari para pejabat perusahaan kereta api, dinas bea dan cukai, kantor urusan perjalanan dan departemen urusan ekonomi sebagai wakil pemerintah. V'L'V juga mendapatkan subsidi tahunan dari pemerintah Hindia Belanda. Oleh karena itu organisasi ini bersifat semi resmi (ojjicieel). 'l'ujuan dibentuknya VTV adalah rnengembangkan turisme di Hindia Belanda dengan cara membentuk suatu kantor yang bertugas mempromosikan dan memberikan inlonnasi turisme. VTV juga membedakan pengaruh terhadap turisme modern di Jawa serta cara pandang para neo priyayi dalam menemukan ke-Indonesiaan mereka
The tourism in the Indies before the twentieth century was not organized yet and there were still more travelers than tourists. In that time the information about the Indies still depend on the travelogue of the travelers which is published. Moreover there were no tourist guidebooks yet which guide the places where to go and the hotels to stay. And also the facilities the tourists could have. So that we called that time, as pre modern tourism which distinguished with the modern tourism that will related with the founding of the VTV. This research deals with Vereeniging Toeristenverkeer Batavia–VTV (literally the Association for Tourist Traffic), was established in 1908 in Weltevreden, Batavia. In this research used the group classification, association groups from the sociologist, Robert Biersted. And also used the bureaucratic concept of Max Weber in formal organization to explain the VTV. The concept of Max Weber used to explain the role of the Netherlands Indies government in controlling, supervising, organizing of tourism in Java in the beginning of the twentieth century through the VTV. The methodology that used in this research is structural explanation to find out the reason of Me Netherlands Indies government established this association and to 'discuss the situation of modern tourism in Java in the beginning of twentieth century. The primary sources which used taken from the collection of National Archive Republik of Indonesia (Arsip Nasional Republik Indonesia) Jakarta, National Library Republik of Indonesia Jakarta (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) Jakarta and the library of KITLV Leiden. The result of the research is that the VTV is the association of modern tourism, which to organize, control the tourism in the Netherlands Indies. The members of this non-profit association were shipping agents, private rail companies, hoteliers, bankers, and the others who related with the tourism. The senior officials of the state railways (Staat.sspoorwegen), the custom, the bureau of traveling and the department of economics were the government's representatives in this association. The VTV is also received an annual subsidy from the colonial government. Therefore this association is a semi-official. The main aim of VTV was to develop tourism in the Netherlands Indies. They established an office to promote and maintain visitor information about tourism on the Indies. Meanwhile this association had also influence to the modern tourism in Java and the point of view of Indonesia's founding father (nco priyayi) to found their concept of 'Indonesia'