Novel Jazz karya Toni Morrison merupakan gambaran generasi musik "Jazz" di Harlem, New York pada 1920an. Sebagai novel yang menampilkan kehidupan kaurn urban, Jazz berusaha mengangkat permasalahan-permasalahan yang tcrdapat pada masa itu yang salah satunya adalah masalah kekerasan yang ditampilkan oleh sepasang suami isteri. Sang suami menembak dan sang isteri menikam seorang gadis muda yang merupakan kekasih gelap sang suami itu.
Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa penyajian novel Jazz merupakan penyajian yang tidak sederhana yang memperlihatkan hubungan yang kuat dengan masalah kejiwaan tokoh pelaku dan korban tindak kekerasan. Untuk menjelaskan penceritaan yang tidak sederhana digunakan pendekatan strukturalisme sedangkan teori psikoanalisis Sigmund Freud diterapkan untuk membahas masalah kejiwaan tokoh pelaku dan korban tindak kekerasan.
Pendekatan strukturalismc mengungkapkan bahwa cara penyajian novel Jazz yang tidak sederhana terletak pada struktur alur yang menggenang dan berputar pada masalah kekerasan. Uraian mengenai tokoh dilakukan secara menyebar oleh banyak penutur. Latar merupakan dua ruing simbolis yang berbeda yang dibangun atas dikotomi utara dan selatan serta riiasa kini dan masa lalu. Dan kehadiran berbagai penutur dengan sudut tandang yang berbeda membeikan keragaman interprestasi atas peristiwa kekerasan yang terjadi.
Penelusuran masalah kejiwaan melalui teori psikoanalisis Sigmund Freud terhadap tokoh pelaku tindak kekerasan dan korbannya mengungkapkan bahwa tokoh ternyata mempunyai pengalaman-pengalaman traumatik yang tidak pernah hilang dari jiwanya. Akhirnya disimpulkan bahwa struktur yang berputar-putar dan makin lama makin menukik merupakan wadah yang tepat untuk menyajikan masalah kejiwaan yang laten.