Penelitian ini bertujuan menggambarkan perbedaan jumlah keterpakaian koleksi di lima Daerah Tingkat II di Jawa Tengah. Jumlah keterpakaian ini merupakan indikator kebutuhan bahan bacaan di suatu daerah. Sampel penelitian adalah seluruh populasi sebanyak 5 daerah yang masingmasing mewakili satu perwilayahan pembangunan, yaitu : Kabupaten Dati II Pemalang, Kabupaten Dati II Purworejo, Kotamadya Dati II Surakarta, Kabupaten Dati II Pati, dan Kotarnadya Dati II Semarang. Pengambilan data dilakukan melalui dokumen yang merupakan metode utama, dan wawancara dengan 30 responden di setiap Daerah Tingkat II sebagai data tambahan.
Hasil penelitian adalah : (1) ada perbedaan jumlah keterpakaian koleksi di setiap Daerah Tingkat II yang berarti ada perbedaan kebutuhan bahan bacaan (kekhususan kebutuhan); (2) ada pilihan kebutuhan bahan bacaan karena kebutuhan utama tidak terpenuhi; (3) masih ban yak kendala/hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan perpustakaan keliling, diantaranya : dana, keterbatasan tempat dan koleksi, pos dan waktu layanan, serta tingginya tingkat kerusakan dan kehilangan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, adanya perbedaan kebutuhan dan pilihan kebutuhan bahan bacaan di setiap Dati II disebabkan oleh ketidaksesuaian koleksi dengan pemakai. Oleh karena itu direkomendasikan agar Perpustakaan Daerah meminta masukan dari setiap Dati II mengenai koleksi yang benar-benar dibutuhkan oleh pemakai di setiap Dati II.