UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Argumentasi dalam editorial surat kabar berbahasa Indonesia: Kajian pada Harian Kompas dan Media Indonesia / Astuti

Astuti; Kawira, Lita Pamela, supervisor ([Publisher not identified] , 2007)

 Abstrak

ABSTRAK
Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan cara mengungkapkan pendirian dan pernyataan dalam editorial, sebagai salah satu contoh wacana argumentatif: Dalam wacana argumentatif terkandung unsur-unsur argumentasi. Unsur argumentasi yang ada pada editorial adalah evidensi, klaim, pembenaran, evidensi penunjang, kualifikasi, dan bantahan. Kajian ini bertujuan untuk mengemukakan adanya unsur argumentasi, menemukan pemarkah evidensi dan klaim sebagai bagian dari unsur argumentasi, serta mengemukakan pembenaran secara eksplisit, pada editorial Kompas dan Media Indonesia bidang kajian analisis wacana. Hal ini didasarkan pada konsep (1) dalam editorial terkandung unsur argumentasi, (2) tidak selalu pendirian diungkap secara eksplisit, dan (3) adanya perbedaan cara pengungkapan pendirian pada kedua harian tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada September-November 2006 sebanyak 120 editorial. Enam puluh tiga dari Kompas dan lima puluh tujuh dari Media Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertumpu pada teori argumentasi Toulmin. Dui analisis ini ditemukan, (1) enam unsur argumentasi tidak selalu ada pada setiap editorial kedua harian, (2) masing¬masing editor menggunakan caa yang berbeda dalam menyampaikan argumentasi, dan (3) pembenaran dapat dikemukakan secara eksplisit dan implisit. Hasil analisis memperlihatkan enam unsur argumentasi digunakan Kompas dan lima unsur digunakan Media Indonesia. Kompas menggunakan evidensi 31,55%, klaim 34,33%, pembenaran 12,45%, evidensi penunjang 11,8%, kualifikasi 9,66%, dan bantahan 0,21%. Media Indonesia menggunakan evidensi 33,54%, klaim 32,92%, pembenaran 17,92%, evidensi penunjang 10,62%, dan kualifikasi 5%. Secara implisit ditemukan 75 (56%) pembenaran dari Kompas dan dari Media Indonesia 61 (41,5%). Pembenaran implisit ini dapat dibuat menjadi eksplisit dengan menghubungkan evidensi dan klaim yang ada secara eksplisit. Dengan demikian dapat disimpulkan, (1) Kompas lebih banyak menggunakan klaim sedangkan Media Indonesia lebih banyak menggunakan evidensi; (2) Kompas lebih banyak menggunakan pembenaran secara eksplisit dibandingkan Media Indonesia; dan (3) Balk Kompas maupun Media Indonesia menggunakan pemarkah leksikal dalam mengungkapkan evidensi dan klaim.

ABSTRACT
This study is based on differences in expressing the opinion and statement in editorial as one of the examples of argumentative discourse. Argumentative elements are implied in the argumentative discourse such as editorial. The argumentative elements of editorial are evidence, claim, warrant, backing, qualification, and rebuttal. This study aims at finding argumentative elements, evidence and claim markers as part of argumentative elements, and warrant in Kompas and Media Indonesia newspaper editorial. This is based on following the concept: (1) editorial bears argumentative elements; (2) the opinion is not always expressed explicitly; and (3) there are differences in the way of expressing ideas between the two newspapers. The data are from the editorial in Kompas and Media Indonesia, published in September, October, and November 2006 of 156 editorials 120 editorials are selected randomly as data research. Sixty three editorials are from Kompas and fifty seven editorials are from Media Indonesia. The data are analyzed with descriptive qualitative method using Toulmin's argumentative theory. The finding of this study are (1) not all six argumentative elements are used by the two newspapers; (2) editor uses different ways in producing argumentation; and (3) the warrant explicitly and implicitly. The can be expressed results show that there are six argumentative elements used by Kompas and five argumentative elements used by Media Indonesia. Kompas uses 31.55% evidence, 34.33% claim, 12.45% warrant, 11.8% backing evidence, 9.66% qualification, and 0.21% rebuttal. Media Indonesia uses 33.54% evidence, 32.92% claim, 17.92% warrant, 10.62% backing evidence, and 5 % qualification. The results find 75 (56%) warrant from Kompas implicitly, while 61 (41.5%) warrant are from Media Indonesia. This implicit warrant can be made explicitly by connecting evidence and claim. The conlusions are (1) Kompas uses more claim while Media Indonesia uses more evidence; (2) Media Indonesia uses more warrant explicitly than Kompas; and (3) both Kompas and Media Indonesia use lexical markers to express the evidence and claim

 File Digital: 1

Shelf
 S38846-Astuti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T38846
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2007
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : x, 126 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38846 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20251192
Cover