UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Aspek kognitf susunan batu pada struktur bangunan candi: Kasus Candi Arjuna di situs Dieng.

Albertus Kriswandhono; Noerhadi Magetsari, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Ketika manusia kontemporer mulai mempertanyakan konsep berpikir para perancang-pembangun candi, muncul kegamangan meletakkan pendekatan yang akan dipakai untuk sampai pada pikiran manusia kuno. Berharap akan basil interpretasi yang dapat memuaskan dunia arkeologi pun menjadi hal yang terkadang menyulitkan karena temuan berupa tinggalan bangunan candi tidak selalu terdukung oleh penjelasan¬penjelasan lain bcrupa kitab, naskah atau pun prasasti.
Keterbatasan bukti tertulis memunculkan kreativitas arkeolog untuk menggagas pendekatan teknis karena perilaku teknik didefinisikan sebagai sosialisasi terhadap benda. Maka teknik dapat dipahami dalam tiga fakta, yakni: serangkaian gerak tubuh dan operasi (proses teknis), obyek (sarana dari tindakan pada benda) dan pengatahuan spesifik. Salah satu pendekatan teknis disebut chain operatoire, pendekatan chain operatoire adalah memasukkan kembali potensi-potensi yang menyangkut aktivitas teknis dalam membuat dimensi gerak isyarat, keruangan dan waktu sementara sehingga dapat dipahami oleh dunia arkeologi.
Mempertimbangkan (kembali) arkeologi kognitif sebagai salah satu cara mengungkap pemikiran manusia kuno merupakan upaya untuk sampai kepada tahap interpretasi arkeologi. Kemajuan teknologi industri turut mempengaruhi metode dan teknik penelitian, penggunaan komputer sebagai alternatif pengganti arkeologi eksperimental hendaknya dipandang sebagai langkah mangkus dan sangkil dalam menyikapi perkembangan ilmu arkeologi kognitif yang menggunakan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan.

When contemporary human being start to question the thinking concept of the "designers" who build the temples, it emerge acrophobia to put an approach which can be used to reach/to understand the human thinking in the ancient time. Hoping for the interpretation which can satisfy the archaeological world sometime become so difficult because the artifacts such as temple, has not always supported by other explanation resources such as books, manuscript or inscription.
The limited written resources has created the creativity of archeologists to develop technical approach because the "technical behaviour" can be defined as a socialization toward "things". Therefore, "technical" can be understood in 3 facts: chain of "body movement and operation (technical process), object (as a medium of human action toward "thing") and spesific knowledge. One of the technical approach is chaine operatoire. Chaine operatoire is an approach which re-consider all the potential technical activities in order to create gestural, spatial and temporal dimension so they can be understood by the archaeology world.
(Re-)considering the cognitive archaeology as one way to explore the thinking of man in the ancient time, it be seen as an effort to reach the phase of archaeology interpretation. The progress of industrial technology has also influenced the method and research technical, using computer as an alternative of experimental archaeology should be regarded as an effective and efficient step to response the development of cognitive archaeology which use the software which based on artificial intelligence.

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T24311
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xvii, 142 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T24311 15-20-662381732 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20251274
Cover