Tesis ini membahas strategi pengelolaan yang dilakukan oleh grup Silih Wangi dalam menghadapi perubahan social dan budaya dalam arena tembang Sunda kacapi suling di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sehingga dapat bertahan sampai saat ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Grup Silih Wangi melakukan pengelolaan yang meliputi sistem kepengurusan dan kewenangan, kepemimpinan, evaluasi kerja, pengelolaan keuangan, sistem pewarisan dan perekrutan, strategi pertunjukan, promosi dan pemasaran dengan efektif. Dengan strategi tersebut, grup Silih Wangi dapat dikatakan mempunyai habitus lebih tangguh dan memiliki beragam modal untuk menunjang keberhasilan pengelolaannya sehingga dapat menduduki posisi lebih tinggi daripada grup yang lain.
This thesis discusses management strategy carried by Silih Wangi group in facing social and cultural change in tembang Sunda kacapi suling arena in Ciparay District, Bandung Regency, West Java, so they can exist until now. This research is descriptive qualitative. Silih Wangi group can apply effective management strategy. Those are, organizational and responsibility system, leadership, work evaluation, financial management, inheritance and recruitment system, performance strategy, and promotion and marketing. By applying those strategies, Silih Wangi group achieves more persistent habitus and gain various capitals to assist its management successfulness. Hence, Silih Wangi group could get better position than other groups.