Tesis ini membahas kajian geografi dialek dengan pusat kajian bahasa Besemah di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan. Fokus kajian penelitian ini mencakupi variasi-variasi dialektal bahasa Besemah, status variasi kosakata, dan daerah persebarannya. Variasi yang dibahas meliputi variasi leksikal dan fonologis. Data yang digunakan bersumber dari kuesioner survey kebahasaan yang dilakukan oleh Tim Pemetaan Pusat Bahasa dan Balai Bahasa Palembang dengan mewawancarai empat belas informan di empat belas titik pengamatan. Data diolah berdasarkan penyusunan berkas isoglos dan perhitungan dialektometri. Variasi-variasi itu diuraikan berdasarkan pengelompokan jumlah etimon dan medan makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara leksikal variasi-variasi yang muncul merupakan perbedaan subdialek yang terdiri atas empat subdialek utama, yaitu subdialek Saling, Kikim, Muara Pinang, dan Lematang, sedangkan secara fonologis menunjukkan jarak yang tinggi.
This Thesis discusses a study of dialect geography on the variants of Pasemah (Besemah) language in Lahat, South Sumatra. The study focuses on the analysis of the dialect variants, the status of lexical variants, and the distribution area. The variants consists of lexical and phonological variants. The data used in this study are taken from fourteen questionnaires of the regional language survey conducted by the research team of Pusat Bahasa and Balai Bahasa Palembang. The data were gathered by interviewing fourteen informants within fourteen research areas. The data is analyzed based on the bundles of isogloss and dialectometry. The lexical variants are analyzed by the classification of the number of etymon and field of meaning. The result of the study reveals that lexically, the variants of Pasemah are only subdialects which consist of four: Saling, Kikim, Muara Pinang, and Lematang. Phonologically, the variants show high different variants.