Menurut Sulasilah Kutai, Kutai Lama merupakan pusat Kerajaan Kutai sejak tahun 1300 (abad XIII) dengan raja pertama Aji Batara Agung Dewa Sakti sampai pada masa pemerintahan Pangeran Aji Dipati Tua yaitu sekitar tahun 1732 (abad XVII). Pusat kerajaan dipindahkan Iebih ke hulu Sungai Mahakam yaitu ke Pemarangan (Jembayan) disebabkan Kutai Lama sudah tidak aman lagi karena adanya serangan perampok Lanun Solok. Pada tahun 1782 yaitu masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Muslihuddin pusat kerajaan di Jembayan dianggap tidak sesuai untuk pusat kerajaan sehingga dipindahkan ke Tangga Arung (Tenggarong). Kutai Lama secara administratif adalah sebuah desa di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, dan secara astronomis terletak pada koordinat 00°33'59"" lintang selatan dan 117'18'50,6"" bujur timur.
Dari hasil rekonstruksi diketahui, komponen pusat kerajaan yang terdapat di Kutai Lama mengikuti morfologi kota-kota Islam di Nusantara terutama dari aspek fungsi yaitu: 1) tempat tinggal: keraton, alun-laun, purl, dan permukiman penduduk, 2).keamanan: benteng, jaringan jalan, dan dermaga, 3). ekonomi: pasar, jaringan jalan, dermaga, dan berbagai profesi, 4). Religi: masjid, alun-alun, profesi keagamaan, dan pemakaman, dan 5) fungsi rekreasi: taman Sementara itu, pola tats ruang komponen pusat kerajaan di Kutai Lama menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kehidupan politik-sosial-ekonomi-budaya masyarakat setempat.