Penelitian ini merupakan penelitian relasi makna paradigmatik dengan topik konfigurasi leksikal eksonim verbal yang berendonim kaki dalam bahasa Indonesia. Tesis ini berusaha menemukan eksonim verbal yang berendonim kaki di dalam bahasa Indonesia, mengetahui jenis verba dalam hal aksionalitas, tata hubungan antareksonim, dan konfigurasi leksikalnya, baik pada setiap medan makna maupun secara keseluruhan. Analisis dilakukan berdasarkan konsep relasi makna dan konfigurasi leksikal dari Cruse (2004) dan konsep Aktionsart dari Riemer (2010). Penelitian ini menemukan 193 eksonim verbal yang berendonim kaki dalam bahasa Indonesia. Meronim kaki yang menjadi komponen makna dalam eksonim verbal ini ada delapan, yaitu paha, lutut, betis, punggung dan sisi kaki2, telapak kaki, jari kaki, kuku jari, dan kaki1. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa eksonim verbal yang berendonim kaki terdiri atas empat jenis verba, yaitu (i) verba keadaan, (ii) verba aktivitas, (iii) verba capaian, dan (iv) verba rampungan. Verba keadaan berjumlah 28 leksem; verba aktivitas berjumlah 113 leksem; verba capaian berjumlah 28 leksem; dan verba rampungan berjumlah 31 leksem. Ada tiga jenis hubungan makna di dalam eksonim verbal ini, yaitu (i) hubungan kehiponiman, (ii) hubungan pertelingkahan, dan (iii) hubungan kesinoniman. Penelitian ini juga menemukan bahwa di dalam konfigurasi leksikal eksonim verbal berendonim kaki ini terdapat beberapa rumpang leksikal, yaitu di dalam medan makna mengukur, memukul, menyentuh, meyodok, menjepit, dan mendudukkan.
This thesis is a research on a paradigmatic sense relation. The topic is lexical configuration on verbal exonyms of leg in Indonesian language. It aims at finding the verbal exonyms that related to leg as its endonym in Indonesian language, obtaining the verbal types of Aktionsart, discovering the sense relation among the exonyms, and determining the lexical configuration based on the semantic field and the verbal types. The analysis utilized the concept of sense relation and lexical configuration of Cruse (2004) and the concept of Aktionsart of Riemer (2010). This research found 193 verbal exonyms related to leg in Indonesian language. The meronyms of leg which become the semantic components of the verbal exonyms consist of eight parts: thigh, knee, calf, instep, sole, toe, nail, and leg. Moreover, the research discovered that the verbal exonyms comprise four types: (i) state verb, (ii) activity verb, (iii) achievement verb, and (iv) accomplishment verb. The state verb consists of 28 lexemes; activity verb consists of 113 lexemes; achievement verb consists of 28 lexemes; and accomplishment verb consists of 31 lexemes. Besides, there are three kinds of sense relation found within the verbal exonyms: (i) hyponymy, (ii) incompatibility, and (iii) synonymy. Furthermore, there are some lexical gaps within the lexical configuration, such as in semantic fields of measuring, hitting, poking, gripping, and seating.