ABSTRAKEfisiensi penggunaan lahan yang serba terbatas di perkotaan mendorong
timbulnya kebijakan membangun sistem hunian ke atas. Pembangunan rumah
susun murah dipandang sebagai pemecahan masalah perumahan yang tepat untuk
Jakarta, khususnya untuk masyarakat kelompok ekonomi menengah-bawah.
Banyak muncul pro dan kontra sehubungan dengan pembangunan rumah
susun. Ada pendapat bahwa sehubungan dengan karakteristik fisik bangunan,
pembangunan tempat tinggal secara vertikal kurang mendukung hubungan sosial
penghuninya maupun aktivitas keluarga yang biasa dilakukan, menciptakan suasana
tidak akrab dan individualistis dan sebagainya.
Di Indonesia, kehadiran rumah susun sebagai pemukiman baru menuntut
adanya sejumlah perubahan sosial budaya dari penghuninya. Perubahan pola hidup
tidak begitu saja tercipta, karena sebagaimana diketahui sebagian besar masyarakat
kita masih terbiasa tinggal di rumah-rumah horisontal (rumah datar). Jadi, mereka
harus melakukan adaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Masalah-masalah yang muncul sehubungan dengan tinggal di rumah susun
bila tidak segera diatasi akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan atau
ketidaknyamanan bagi penghuninya, yang selanjutnya menyebabkan ketidakpuasan
terhadap tempat tinggalnya. Keadaan ini dapat membuat orang menjadi enggan
tinggal di rumah susun. Oleh sebab itu, dalam pembangunan rumah susun perlu diperhatikan kepuasan warga penghuni rumah susun, agar orang senang tinggal di
rumah susun dan rumah susun menjadi lebih memasyarakat.
Kepuasan terhadap tempat tinggal dipengaruhi oleh adanya defisit normatif
yang muncul sebagaj akibat adanya kesenjangan/perbedaan antara kondisi aktual
(kenyataan) dari tempat tinggal dengan norma yang berlaku mengenai tempat
tinggal (kondisi yang dianggap ideal). Sehubungan dengan faktor demografi dan
sosial ekonomi keluarga sebagai penghuni rumah susun, ada dugaan terdapat variasi
psikologis dalam toleransi atau persepsi terhadap adanya defisit yang akan
menghasilkan variasi pada kepuasan terhadap tempat tinggal. Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dari penelitian ini adalah
bagaimana gambaran kepuasan terhadap tempat tinggal pada penghuni rumah
susun?
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai kepuasan terhadap tempat tinggal, khususnya rumah susun
sebagai tempat tinggal dan memberikan gambaran mengenai kepuasan terhadap
tempat tinggal dari para penghuni rumah susun.
Penelitian ini merupakan penelitian awal yang menggunakan disain
penelitian survai deskriptif dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel
penelitian ini adalah keluarga penghuni rumah susun dengan kepala keluarga
sebagai unit analisanya. Penelitian ini mengambil lokasi di sebuah rumah susun di
Jakarta, dengan 70 orang responden yang diambil dengan teknik purposive
sampling.
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa secara umum penghuni rumah susun
X merasa puas dengan tempat tinggalnya. Masing-masing aspek, yaitu aspek tipe
struktur, space/ruang, kualitas tempat tinggal dan lingkungan tempat tinggal
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan penghuni rumah susun.
Secara umum dapat dikatakan bahwa perbedaan karakteristik demografi daan sosial
ekonomi tidak diikuti eleh perbedaan tingkat kepuasan. Dari penelitian ini juga
dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan mengenai rumah susun yang ideal lebih
menekankan pada aspek lingkungan sebagai aspek yang harus memenuhi syarat
ideal suatu unit hunian, seperti fasilitas sarana dan prasarana. Selain aspek
lingkungan, aspek lain yang cukup dominan dalam menggambarkan rumah susun yang ideal adalah aspek kualitas, dimana rumah susun harus memberikan rasa aman
bagi penghuninya. Tidak tampilnya aspek space/ruang dalam menggambarkan
rumah susun yang ideal dapat disimpulkan bahwa aspek space/ruang rumah susun
dianggap tidak harus memenuhi syarat ideal suatu hunian. Sedangkan berdasarkan
persepsi warga terhadap kondisi aktual tempat tinggalnya, ternyata karakteristik yang
dipandang sesuai dengan kondisi aktual ttempat tinggal mereka secara umum sudah
memenuhi pandangan normatif mengenai rumah susun yang ideal.