ABSTRAKPemberian sejumlah uang kepada petugas / polisi oleh
si pelanggar lalulintas agar ia dibebaskan dari tuntutan hukum
atau yang sering disebut sebagai tingkahlaku denda damai sudah
diakui keberadaannya oleh masyarakat. Sebenarnya Tingkahlaku
ini tergolong kedalam tindakan penyuapan yang melanggar hukum
dan idealnya tidak boleh dilakukan, namun berdasarkan fakta
dilapangan tingkahlaku ini ternyata sering dilakukan oleh
pengemudi kendaraan bermotor dan sudah menjadi alternatif yang
lebih menguntungkan daripada mengikuti prosedur Tilang, bahkan
kelompok mahasiswa yang seharusnya menjadi panutan dalam
masyarakat ternyata merupakan kelompok yang tergolong
mayoritas dalam melakukan pelanggaran lalulintas dan pada
penelitian yang dilakukan-terhadap mahasiswa Universitas
Indonesia (U.I) ditemukan bahwa mahasiswa U.I memiliki sikap
yang toleran pada penyuapan kecil.
Pada awalnya sikap dianggap sebagai antesenden yang
terdekat dengan tingkahlaku, namun setelah diteliti dan dikembangkan oleh para ahli ternyata peramalan sikap terhadap
perilaku kurang akurat. Beberapa ahli kemudian mengemukakan
teori yang menyatakan bahwa tingkahlaku dapat diramalkan
melalui besarnya intensi yang mereka miliki, intensi ini
sendiri dipengaruhi oleh sikap, Norma Subyektif (SN) dan PBC.
Kemudian para ahli lain berpendapat bahwa adanya Prior
Behavior pada individu dapat mempengaruhi sikap, SN, PBC dan
intensi yang dimiliki individu, jadi seseorang yang pernah
menampilkan suatu tingkahlaku akan memiliki variabel intensi
yang berbeda dengan orang lain yang tidak pernah melakukannya.
Berdasarkan asumsi tersebut penelitian ini mencoba untuk
mengetahui pengaruh Prior Behavior terhadap intensi mahasiswa
U.I untuk melakukan denda damai, bagaimana intensi mereka saat
ini dan diantara sikap, SN dan PBC variabel mana yang paling
berpengaruh terhadap intensi mereka.
Subyek yang di ikutsertakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa U.I yang mengendarai kendaraan bermotor dan
rumus Statistik yang dipakai adalah t-tes dan regresi berganda.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan pada intensi, sikap, SN dan PBC antara kedua
kelompok subyek dan variabel yamg paling berpengaruh adalah
PBC .