Sebaran kasus DBD di setiap wilayah kerja Puskesmas Bogor berbeda-beda, ada yang turun, stagnan, bahkan naik. Padahal kebijakan yang diberikan kepada setiap Puskesmas sama. Hal ini mengindikasikan adanya faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan pengelolaan program. Untuk itu, penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran pengelolaan Program P2DBD yang ideal antara Puskesmas ?X? yang trennya turun dan Puskesmas ?Y? yang trennya naik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan disain Rapid Assesment Procedure (RAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan program yang ideal harus didukung oleh kepemimpinan yang memadai, pelibatan aktif masyarakat, dan kemitraan lintas sektor. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar faktor-faktor tersebut diperhatikan dalam pengelolaan program.
The spread of DBD cases is different on each sub districts, there are down, stagnant, or even ride. Beside, this policy is provided to all public health care together. This indicates the existence of other factors that influence the success of program management. Therefore, this study aimed to obtain the ideal form of P2DBD program management between the public health center "X" that have a down trend and the public health care "Y" that have a rise trend. This study uses a qualitative approach with a Rapid Assessment Procedure as the study design. The results showed that the ideal program management must be supported by adequate leadership, active community involvement, and partnerships in across sectors. Therefore, researchers suggest that these factors must be considered in program management.