ABSTRAKPara ulama sepakat bahwa bentuk kekufuran yang paling
buruk adalah kemurtadan{ar-riddah), kufur setelah Islam
adalah lebih buruk daripada kufur yang asli. Musuh Islam
akan tetap berusaha dengan sekuat tenaga untuk
mengembalikan kekufuran kepada pada pemeluk Islam. Allah
berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 217, yang berbunyi:
"...mereka tidak henti-hentinya, memerangi kamu sampai
mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup...".
Kemudian Allah menjelaskan balasan orang yang mengikuti
musuh yang menyesatkan dari ajaran agama itu dengan
firman-Nya dalam surat al-*Baqarah ayat 217 yang berbunyi:
". . .barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya,
lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang
sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat dan mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. "
Kemurtadan dianggap sebagai pengkhianatan kepada Islam,
karena di dalamnya terkandung desersi, pemihakan dari
satu umat kepada umat yang lain. Ia serupa dengan
pengkhianatan terhadap negara, karena dia menggantikan
kesetiaan kepada negera lain, kaum yang lain. Kemurtadan
bukan sekadar terjadinya perubahan pemikiran, tetapi
perubahan pemberian kesetiaan dan perlindungan, serta
keanggotaan masyarakatnya kepada masyarakat yang lain
yang bertentangan dan bermusuhan dengannya
Oleh karena itu Islam memenerapkan sikap yang tegas dalam
menghadapi kemurtadan, khususnya dalam bidang perkawinan
murtad yang mengakibatkan putusnya perkawinan. Untuk
sebagai umat Islam hendaknya dapat menjaga diri dari
perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan kerugian pada diri
sendiri dan kerugian pada orang lain.