Perkembangan kegiatan ekonomi dan tingkat persaingan yang tinggi di antara pelaku
usaha, memicu mereka untuk memberikan tanda pengenal terhadap produk-produk
yang dihasilkan. Tanda pengenal yang lazim disebut merek ini, berfungsi sebagai
pembeda bagi produk tersebut Dengan adanya merek, masyarakat diharapkan dapat
mengenali produk yang dibeli. Merek juga berfungsi sebagai penanda kualitas dan
prestise suatu produk. Akibatnya merek yang sudah terkenal dan mendapatkan
kepercayaan masyarakat, sering ditiru atau bahkan digunakan tanpa izin oleh
produsen pesaingnya. Sengketa mengenai merek diselesaikan di Pengadilan Niaga
yang awalnya dibentuk untuk mencari solusi hukum bagi sengketa-sengketa dalam
bidang niaga. Tesis ini khusus membahas peranan Pengadilan Niaga dalam sengketa
merek dengan melakukan studi kasus pada sengketa merek Trisakti. Permasalahan ini
menarik untuk dibahas karena Pengadilan Niaga merupakan bentuk pengadilan baru
yang diamanatkan pembentukannya dalam Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pada saat dibentuknya Pengadilan
Niaga, pemerintah memerlukan suatu upaya untuk menangani kasus-kasus kepailitan,
demi kepastian hukum, saat krisis moneter teijadi. Dan upaya tersebut sekaligus
diharapkan bisa mendukung upaya-upaya proses perbaikan ekonomi melalui sarana
hukum, termasuk dalam bidang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) seperti merek. Bab
pertama dalam penulisan ini akan menguraikan latar belakang, pokok masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teoritis, definisi operasional, sistematika
penulisan dan metode penelitian. Pembahasan bab kedua akan menguraikan
Pengadilan Niaga sebagai salah satu kamar khusus dalam peradilan umum. Yaitu
dimulai dari proses lahirnya Pengadilan Niaga, prinsip-prinsip umum Pengadilan
Niaga, serta perluasan kewenangan Pengadilan Niaga dan persinggungannya dengan
Pengadilan Negeri. Selanjutnya dalam bab ketiga akan diuraikan ketentuan mengenai
peran Pengadilan Niaga dalam menyelesaikan sengketa merek. Yaitu tentang syarat
dan pendaftaran merek, pelanggaran terhadap hak atas merek, penyelesaian sengketa
merek, dan peran Pengadilan Niaga dalam menyelesaikan sengketa merek menurut
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001. Untuk melihat peranan Pengadilan Niaga
langsung dalam praktek, maka dalam bab keempat akan dianalisis suatu putusan
hakim di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam sengketa merek Trisakti. Terakhir
pada bab kelima, akan diberikan kesimpulan dan saran atas permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini
Development of economic activity and high level of competition amongs bussinesshave trigger them to mark their product The mark known as trademark has functionto distinguish their product from the other competitor so buyer can recognize theproduct Trademark also become mark for the quality o f the product and the prestige.As a result known trademarks are ussualy used without permission and trademarkfalsification by the other producers. The disputes of trademark is settled on thecommercial court which for the the first time established for finding solution onbankcrupcy and debt restructuring This thesis specializes in th role of commercialcourt in the Trisakti trademark disputes. The case is interesting to disccuss becausebecause of the commecial court just recently established to settle the trademarkdispute by the regulation number 15 year 2001. As an effort on economic law reformincludin on intellectual property rights. The first chapter on this thesis will disccussbackground, the problems, purpose, usage, and method of the research, the writing,theoritical frame an concept Chapter two will explaiin about the establishment o fcommercial court as a specialze cour in the commercial dispute. Chapter three willdisccuss about the role of commercial court on the trademart dispute settlementChapter four will disccuss the Trisakti Trademark disputes and the impact. Chapterfive is about the conclusion and suggestions.