Skripsi ini membahas drama "Republik Reptil" karya Radhar Panca Dahana yang mengungkap kasus korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan dominasi kekuasaan di Republik Dwipantara yang dikuasai oleh hewan-hewan dari ordo reptil. Penelitian ini menggunakan metode sosiologis yang dikemukakan oleh Lucien Goldmann strukturalisme genetik untuk menganalisis keterkaitan antara fakta literer dalam hal ini drama "Republik Reptil" dengan fakta dunia dalam hal ini konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kepolisian di sekitar tahun 2009. Drama "Republik Reptil" merupakan hasil tanggapan Radhar Panca Dahana terhadap perkara korupsi yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kepolisian.
AbstractThis thesis discusses the drama "Republik Reptil" written by Radhar Panca Dahana that revealed the cases of corruption, misuse of authority, and domination of power in the Republic Dwipantara which controlled by the order of reptiles. This research uses sociological methods proposed by Lucien Goldmann genetic structuralism to analyze the relation between literary facts in this case is drama "Republik Reptil" with the world facts in this case is the conflict between Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) with police around the year 2009. Drama "Republik Reptil" is Radhar Panca Dahana's response to the corruption case that involving Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) and the police.