ABSTRAKGeguritan merupakan Salah satu bentuk karya sastra Bali yang
tradisional tertulis dan merupakan salah satu unsur kebudayaan
Daerah Bali. Geguritan ini sangat populer dikalangan masyara-
kat Bali maupun Jawa. Di Bali Calon Arang bukan saja berbentuk
naskah yang telah mangalani beberapa kali penyalinan sehingga
terdapat banyak naskah dalam berbagai katalog. Di samping itu
dalam bentuk seni pertunjukan Calon Arang` dapat diketahui
seperni dalam pertunjukan wayang' Kulit; seni pertunjukan
berupa teater rakyat yang sampaiasaat ini sangat digemari.
Pada Kesempatan ini peneliti mengambil sebuah bentuk karya
sastra Bali spserti tersebut di atas yang berjudul Geguritan
Calon Arang yang selanjutnya disingkat 60%. Penaliti ingin
nenelusuri salah satu unsur yang belum pernah dikemukan oleh
para peneliti terdahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui.apakah dalam GCA terdapat unsur-unsur erotis, ini
diharapkan akan dapat dsebar luaskan kepada masyarakat. Sumber
data dalam penelitian ini adalah sebuah naskah dari koleksi
perpusatakaan Fakultas Sastra U1 yang berupa naskah salinan
dari naskah milik lembaga Lontar Fakultas Sastra Universitas
Udayana Denpasar. Naskah ini telah dia1ih»aksarakan dan alih
bahasa oleh 1 Wayan Bawa dan 1 Gede Smadi Astra dan diterbit-
kan oleh Balai Pustaka Jakarta tahun 1978. Untuk menganalisa
bentuk ini digunakan pendekatan sosiologi sastra dan semiotik,
serta nenggunakan metode kwalitatif. Dalam kajian ini dapat
diketahui bahwa di dalam GCA ternyata dapat ditemukan unsur~
unsur yang dapat dikategorikan sebagai unsur erotik terutama
dalam hal persenggamaan antara pelaku Ratna Manggali dengan
suaminya mpu Bahula. Peristiwa ini dianggap sebagai sesuatu
yang wajar karena adanya sebuah penkawinan yang melegitimasi
peristiwa tersebut.