ABSTRAKWanita sering kali memiliki tugas rangkap, tidak hanya
menjadi ibu bagi anak-anaknya tetapi juga menjadi pelindung
dan pencari nafkah bagi keluarganya. Tidak heran jika banyak
perhatian ditujukan kepada wanita, baik dari kalang
pengarang/penyair atau peneliti/ilmuwan atau pilitisi maupun
kaum agama.
Berbagai macam penelitian dilakukan untuk memecahkan
keunikan ini. Mungkin saJa penelitian terhadap keunikan ini
dilandaai oleh aikap masyarakat yang tadinya memang sudah
menghargai kedudukan kaum wanita tetapi Juga dapat saja
sebaliknya.
Pada maayarakat Jawa wanita memang memiliki kedudukan
yang eangat kuat, dalam arti segala-galanya. Penelitian ini
berusaha mengungkapkan sudut pandang seorang penyair
perampuan dalam memandang kehidupan perempuan deaa.
Melalui pendekatan intrinsik terhadap aebuah ragam
sastra puiai Jawa baru, akan terlihat bahwa struktur puiei
separti yang dikemukakan oleh Jan Van Luxemburg dan kawan-
kawan terlihat mamiliki suatu Jaringan kuat yang mendukung
keinginan penyair untuk mengungkapkan apa yang menjadi
pemikirannya.
Perempuan di dalam kehidupan masyarakat khususnya Jawa,
dimana pun aama. Perempuan Jawa yang hidup di desa memiliki
keistimewaan teraendiri. Hal ini diungkapkan melalui bait-bait
yang terdapat dalam puisi tersebut. Setiap bait mengungkapkan
bagian-bagian kehidupan yang dijalani oleh seorang perempuan
duaun. Perempuan itu tidak mengeluh, tidak protes, perempuan
itu hanya menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
Struktur puisi ini sangat ketat larik demi larik aaling
berkait satu aama lain. Bahkan bait dengan larik aaling
berkait, apalagi bait demi bait. Pilihan kata membentuk éatu
irama yang enak untuk dinikmati ketika membaca puisi ini. Tema
puiai merupakan euatu Jalinan arti yang diangkat keterkaitan
ciri tipografik, irama, bunyi, pilihan kata, alur, si aku
lirik, dan latar. Sedangkan makna merupakan keutuhan inti yang
mencuat melalui Jaringan keterkaitan unsur~unsur .tadi yang
membentuk satu garis pemikiran seseorang terhadap eeeuatu yang
diperhatikannya.