ABSTRAKPermasa1ahan pokok yang di bahas da1am penelitian ini adalah masalah penokohan Kebo Iwa (Kebo Taruna) dalam KKTN, dan terkait dengan itu dimaksudkan juga untuk mengungkapkan citra tokoh termasuk dalam beberapa karya sastra dan cerita rakyat Bali khususnya. Pentingnya permasalahan di atas dikaji, terutama didasarkan pada alasan, karena Kebo Iwa sebagai protagonis dalam karya sastra tersebut. Di samping itu, ia juga tokoh sejarah, sekaligus tokoh yang banyak mendapat perhatian dalam legenda atau cerita rakyat setemĀpat, misalnya berkaitan dengan pendirian bendungan irigasi, atau pura-pura kuno atau peninggalan purbakala lainnya.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkapkan penokohan Kebo Iwa sebagai protagonis dalam KKTN, baik dari aspek fisiologis, psikologis, dan secara sosiologis. Di sampng KKTN, sumber data pendukung juga dambil dari kakawin Gajah Mada(KGM) dan cerita rakyat yang meceritakan tokoh termaksud.
Untuk kepentingan pene1itian tersebut, maka metode pendekatan yang di terapkan berkaitan dengan permasa1ahan di atas adalah pendekatan struktural sastra, yang dalam hal ini dipusatkan pada salah satu unsurnya yaitu aspek tokoh. Namun secara tidak 1angsung juga tetap menyinggung unsur yang lainnya, misalnya alur, dan tema, ataupun latar. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan wujud verbal dari teknik penokohan Kebo Iwo sebagai Protagonis, bahwa ia adalah tokoh bulat (round character).
Citra dirinya sebagai tokoh dalam karya sastra dan cerita rakyat setempat menunjukkan adanya variasi sudut pandang. Hal ini bisa saja terjadi karena ia adalah tokoh dalam masyarakat kolektif. Sebagai Protagonis dalam KKTN, ia dicitrakan sebagai tokoh yang jujur, sakti/kuat dan ikhlas berkorban demi cita-cita persatuan Nusantara. Sementara dalam cerita rakyat ia dikatakan tokoh raksasa, tetapi sifat kemanusiannya sangat tinggi, sehingga ia lebih sebagai tokoh legendaris yang dihubungkan dengan asal-usul pendirian bendungan irigasi, permandian, atau pura-pura kuno yang ada di Bali.