Bahasa Mandarin sudah lama dikenal di Indonesia. Di FSUI Program Studi Cina merupakan program studi yang cukup "tua" yang mengajarkan bahasa Mandarin pada tingkat Universitas. Pengajaran bahasa Mandarin pada beberapa puluh tahun lalu jelas berbeda dengan pengajaran dewasa ini. Hal ini berkenaan dengan tujuan pengajaran itu sendiri. Tujuan pengajaran pada masa silam berbeda dengan masa kini karena perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan masyarakat. Kalau pada masa silam tujuan pengajaran lebih condong pada pengguasaan bahasa secara pasif, maka pengajaran dewasa ini lebih ditekankan pada kemampuan komunikatif, walaupun kemampuan tulis diabaikan. Selain itu, beberapa tahun terakhir ini permintaan perusahaan-perusahaan akan lulusan program studi Cina menunjukkan gejala yang meningkat. Karena itu yang menjadi masalah ialah model silabus apa yang dapat memenuhi kebutuhan pada masa sekarang ini.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model silabus untuk pengajaran bahasa Mandarin tingkat dasar. Dalam silabus itu akan dijabarkan kemampuan bahasa yang hendak ditanamkan kepada siswa.
Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan. Caranya dengan mengumpulkan buku-buku tentang pengajaran bahasa. Berdasarkan pendekatan, teori dan metode yang telah ada, saya berusaha menemukan metode yang paling sesuai dengan pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia.
Model silabus yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi Cina FSUI, atau program pendidikan bahasa Mandarin lainnya dalam menyusun silabus bahasa Mandarin. Model silabus ini menjabarkan bahwa empat keterampilan yang akan diajarkan adalah menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Keempat keterampilan tersebut mempunyai bobot yang tidak sama. Penentuan bobot itu berhubungan dengan tujuan pengajaran. Karena tujuan pengajaran adalah agar siswa dapat berkomunikasi, maka keterampilan yang ditekankan pada semester I dan II adalah menyimak dan berbicara. Pada semester berikutnya membaca dan menulis mendapat penekanan yang lebih berat, kemudian diteruskan pada semester terakhir. Sementara itu kegiatan perkuliahan bahasa, sehingga pada semester terakhir yang patut ditekankan adalah kemahiran menulis huruf Han harus sejalan dengan kosa-kata yang dikuasai. Dengan kata lain, siswa harus dapat menuliskan semua kata yang sudah dipelajarinya ke dalam huruf Han.