Lepra adalah penyakit kronis pada manusia yang dapat menular. Penyakit ini menyerang kulit, membrane mukosa, saraf periperi, mata, tulang dan testis yang disebabkan oleh Mycobacerium leprae. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sejarah manusia akhir-akhir ini, lepra telah tersebar diseluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting untuk meletakkan kasus lepra pada peta persebaran penyakit dalam rangka membangun pengetahuan yang lebih luas, tidak hanya berkenaan dengan persebaran penyakit itu sendiri melainkan juga untuk menganalisis persebaran manusia modern. Tujuan dari studi ini adalah untuk mendeteksi penyakit infeksi lepra pada populasi kuno guna mengetahui relevansinya dengan sejarah penghunian di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode makroskopik berdasarkan metode dari Ortner dan Aufderheide & Rodriguez-Martin untuk mengidentifikasi lepra pada cranium dari specimen LL1/5 dari Lewoleba, pulau Lembata. Antikuitas LLI/5 berdasarkan C14 adalah 2900+-160. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa LLI/5 menderita lepra semasa hidupnya. Beberapa penelitian tentang penyakit infesksi, termasuk lepra, menyimpulkan bahwa kemunculan lepra berkaitan dengan migrasi manusia, dalam hal ini persebaran manusia modern. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa persebaran lepra konsisten dengan sumber manusia modern yaitu Afrika Timur. Persebaran lepra jyga sesuai dengan jalur persebaran manusia modern dari Afrika. Berdasarkan hal ini disimpulkan bahwa karena lepra tersebar sesuai dengan migrasi manusia, hal ini berarti bahwa lepra dapat menjangkiti populasi kuno di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia adalah salah satu jalur migrasi persebaran manusia modern.