Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia karena keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh penting untuk mempertahankan fungsi dan kesehatan seluruh sistem tubuh. Keseimbangan cairan dipertahankan dengan intake dan output cairan dan elektrolit yang didistribusikan di dalam tubuh salah satu cara untuk mempertahankan keseimbangan cairan pada kondisi sakit adalah dengan terapi intravena atau pemasangan infus. Pemasangan infus dapat berlangsung beberapa hari, berhubungan hal tersebut komplikasi terapi intravena adalah plebitis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara prosedur perawatan Iuka daerah penusukan infus dengan kejadian plebitis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif perbandingan dengan menggunakan analisa data secara statistik yaitu chi square. Sampel diambil di Rumah Sakit Kepolisian RS. Sukanto Jakarta Timur sejumlah 30 orang dengan cara pengambilan sampel consecutive sampling dengan α = 0,5. Hasil penelitian ini rneuunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara prosedur perawatan Iuka daerah penusukan infus dengan kejadian plebitis.