Dalam praktek keperawatan anak di rumah sakit, melakukan pendekatan yang tepat kepada anak bukan suatu hal yang mudah. Anak pada umumnya menjadi stress akibat hospitalisasi dan pada umumnya terjadi oleh adanya perubahan status kesehatan dan kebiasaan yang diiakukan sehari-hari. Faktor-faktor stressor hospitalisasi adalah perpisahan, kehilangan kontrol, truma fisik, dan nyeri serta penyakit yang dialaminya. Kemudian pola adaptasi yang sering digunakan adalah regresi, negativisme, denial sebagai maladaptif, sedangkan adaptif seperti menyesuaikan diri, bermain dan koperatif (Wong's & Walley, 1999). Dari sebanyak 30 responden orang tua anak yang menjalani perawatan penyakit diare setelah dilakukan analisis umumnya bahwa stressor perpisahan yang lebih dominan di samping jugs stressor yang lainnya, dan pola adaptasi/koping yang digunakan oleh anak adalah koping regresi saat menghadapi sakit dan prosedur diagnostik selama di rumah sakit. Hubungan antara stressor hospitalisasi dengan adaptasi anak usia toddler (1-3 tahun) yang menjalani perawatan penyakit diare mempunyai korelasi sangat tinggi, serta bermakna secara signifikan.