Metode kontrasepsi yang banyak digunakan di negara berkembang termasuk Indonesia adalah kontrasepsi hormonal suntik depo progestin. Faktor penyebab depo progestin menjadi pilihan banyak para akseptor KB yaitu karena tingkat keefektifannya yang tinggi. Namun terdapat pula keterbatasan yang dimiliki oleh metode kontrasepsi tersebut, diantaranya yang berkenaan dengan perubahan-perubahan fisik. Efek samping dan perubahan-perubahan fisik tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Penilaian konsep diri berupa persepsi citra tubuh terhadap perubahan-perubahan fisik yang dialami pun berbeda-beda. Hal tersebut yang mendorong peneliti untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara terjadinya perubahan-perubahan fisik pada wanita pengguna kontrasepsi hormonal suntik depo progestin dengan persepsi terhadap citra tubulinya. Penelitian ini menggunalcan desain penelitian deslcriptif korelasi. Responden yang akan dijadikan sampel sebanyak 69 wanita pengguna kontrasepsi hormonal suntik depo progestin yang bertempat tinggal di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data mentah kemudian dianalisis menggimakan uji regresi linier dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara banyaknya perubahan fisik yang dialami oleh responden dengan persepsi terhadap citra tubuh (p value = 0,0005; α=0,05). Tingkat keeratan menunjukkan hubungan yang sedang atau cukup erat yaitu 0,44 dan memiliki arah negatif yaitu semakin banyak perubahan fisik yang dialami oleh responden maka semakin buruk persepsi terhadap citra tubuh yang dimilikinya.