Konsumsi kafein sudah menjadi hal yang umum dikalangan masyarakat, begitu juga pada pada mahasiswa. Mereka mengkonsumsi kafein untuk berbagai alasan seperti untuk mengatasi rasa kantuk, meningkatkan semangat, menambah kesegaran, vitalitas, dan bahkan ada yang mengkonsumsi kafein sebagai minuman harian tanpa memperhatikan efek negatif yang akan ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap bahaya konsumsi kafein bagi kesehatan dengan frekuensi konsumsi kafein. Metoda yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang diambil secara purposive sampling. Populasi penelitian adalah mahasiswa Universitas Indonesia yang mengkonsumsi kafein. Data primer diperoleh dari 77 responden dengan menggunakan kuesioner.
Hasil Penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap bahaya konsumsi kafein bagi kesehatan dengan frekuensi konsumsi kafein dengan nilai p.Value 0,866 (α 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah frekuensi konsumsi kafein tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tetapa kemungkinan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti lingkungan, media masa, metivasi dan persepsi tentang kafein, dsb. Penelitian ini sangat merekomendasikan untuk melakukan penelitian pada populasi yang lebih luas sehingga lebih mempresentasikan keadaan yang sebenarnya.