Komunikasi terapeutik dilakukan untuk menciptakan hubungan yang terapeutik
antara perawat dan klien sehingga meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan
di rumah sakit. Komplain terhadap pelayanan secara umum RSUP Fatmawati
yang didapatkan melalui sms center selama 3 bulan terakhir dari awal tahun 2009,
terkait masalah komunikasi perawat sekitar 11% dan 4% berasal dari keluarga
pasien HCU. Fenomena tersebut mendasari penelitian ini. Tujuan penelitian ini
adalah mengidentifikasi perbedaan persepsi perawat dan keluarga tentang
penerapan komunikasi terapeutik perawat dalam menurunkan kecemasan keluarga
pasien di ruang HCU RSUP Fatmawati Jakarta tahun 2009. Desain penelitian
yang digunakan adalah deskriptif komparatif, jumlah sampel 28 responden, yang
terdiri dari 16 responden perawat dan 12 responden keluarga pasien di ruang HCU
RSUP Fatmawati Jakarta, pengambilan sampel dengan tehnik purposive sampling,
instrumen yang digunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan Ho gagal
ditolak artinya tidak ada perbedaan persepsi antara perawat dan keluarga pasien
tentang penerapan komunikasi terapeutik. Persepsi secara umum adalah
komunikasi terapeutik sudah baik namun perlu ditingkatkan karena masih ada
yang kurang baik. Disarankan bagi perawat ruang HCU RSUP Fatmawati Jakarta
untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi terapeutik kepada klien
khususnya kepada keluarga pasien termasuk dalam menurunkan kecemasan.