Semakin banyaknya penderita myopia, sehingga alat bantu penglihatan pun semakin banyak digunakan. Penggunaan kacamata dan lensa kontak dapat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi perbedaan harga diri pada penderita myopia yang menggunakan kacamata dan lensa kontak. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Sampel diambil pada mahasiswa Universitas Indonesia yang menderita myopia. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Metode pengumpulan data menggunakan stratified random sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 33 orang (51,6%) pengguna lensa kontak memiliki harga diri yang tinggi dan 31 orang (48,4%) memiliki harga diri rendah. Sedangkan 31 orang (48,4%) pengguna kacamata memiliki harga diri tinggi dan 33 orang (51,6%) memiliki harga diri rendah. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah responden yang menggunakan lensa kontak memiliki harga diri yang lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan kacamata. Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan sebelum memilih menggunakan kacamata ataupun lensa kontak, sebaiknya penderita myopi mengkaji terlebih dahulu alat bantu yang mana yang sesuai dengan karakter penderita myopi.