Permasalahan gizi balita dan anak-anak terkait erat dengan permasalahan Hak Asasi
Manusia (HAM). Terjadinya busung Iapar dan tingginya angka kejadian gizi buruk pada
anak-anak, tentunya merupakan hak asasi manusia yang mendasar bagi generasi penerus
bangsa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah persepsi orang tua terhadap
fungsi perawat sebagai pendidik dalam menangani gizi buruk di Rumah Sakit Adjidarmo
Rangkasbitung sesuai dengan teori atau tidak. Metode penelitian adalah deskriptif
sederhana dengan survey populasi sebanyak 10 orang responden. Penelitian ini
menggunakan analisis univariat dengan distribusi menceng kanan serta menggunakan
median dan interquarrile range (IQR) dalam menentukan tingkat persepsi yang sesuai
dan tidak sesuai. Hasil penelitian memmjukkan bahwa persepsi orang tua tentang
perawat dalam menangani gizi buruk tidak sesuai dengan teori fungsi perawat sebagai
pendidik (60% persepsi < median). Kesimpulan penelitian ini adalah persepsi orang tua
tentang fungsi perawat sebagai pendidik tidak sesuai dengan teori dan tingkat
pengetahuan orang tua tentang gizi buruk masih rendah. Penelitian selanjutnya Iebih
banyak mengambil responden agar hasil penelitian dapat representatif dan dapat
digeneralisasi.